Bahagia Tanpa Syarat

Bahagia Tanpa Syarat

Banyak orang yang tidak bahagia dalam hidup, karena mereka mengajukan banyak syarat untuk bahagia. Bukankah seperti itu melawan hidup kita sendiri? Kebahagiaan datang setiap hari, namun kita sering kali lebih memilih bahagia dengan syarat-syarat tertentu. Kalau memang kita dapat bahagia hari ini, mengapa harus menundanya?

Jika kita mendasarkan kebahagiaan semata-mata pada sesuatu yang ada diluar kita, selamanya kita tak pernah tenang. Kita bahagia ketika sesuatu dapat tercapai seperti yang kita inginkan, namun kita pun sulit bahagia ketika sesuatu tidak seperti yang kita harapkan. Kita harus meletakkan kebahagiaan sebagai suatu kondisi didalam kita dan bukan menyandarkannya pada sesuatu yang ada diluar diri kita.

Selama kita senantiasa menetapkan tujuan-tujuan demi kebahagiaan, ketentraman, dan kepuasan diluar diri kita, atau di masa depan, maka kita tidak pernah meraih emas yang tersembunyi di ujung bianglala. Apapun keyakinan kita menganai kebahagiaan, kita akan gagal meraihnya selama mengharapkan kebahagiaan dicetuskan oleh kondisi-kondisi lahiriah yang senantiasa berubah. Kita akan menghabiskan hidup dengan mengejar kebahagiaan yang sifatnya sementara.

Kebahagiaan adalah kedamaian fikiran. Hal yang paling penting untuk diketahui adalah bahwa kebahagiaan menyangkut masalah pilihan. Kita selalu bisa memilikinya. Kebahagiaan ada didalam diri setiap orang. Setiap orang dapat memilih untuk bahagia. Jika kita tidak bahagia, itu karena hidup tidak sesuai keinginan kita. Akan tetapi, bukankah hidup memang tak pernah memberi jaminan akan menyesuaikan dirinya dengan kita?

Kehidupan tak menyesuaikan dengan harapan-harapan kita tentang bagaimana seharusnya hidup. Dan jika kita tetap memaksa agar hidup berubah sesuai keinginan kita, maka kita pun sulit untuk bahagia. Untuk dapat bahagia dalam hidup, orang tidak perlu mengubah dunia. Dunia sudah indah. Jika harus ada yang berubah, diri kitalah yang seharusnya berubah.

Jika kita menempatkan kebahagiaan pada kondisi-kondisi diluar diri kita, maka selamanya hanya seperti mengejar bayang-bayang. Kita melihatnya tampak jelas dalam pandangan mata, namun begitu bergerak mengejar, ia ikut bergerak dan menjauh. Jika kita mampu merasakan kebahagiaan dalam hati, kita pun tak perlu lagi mengajukan banyak syarat untuk dapat bahagia.